DINAFAS TERAKHIRKU
Desir derai dalam duka sedu sedan
diantara tawa
Senyum kini ntah kemana sisakan
tangis yang gunda
Kerapuhan hati bagai bara bak angin
meniup selara
Berserakan tak tentu arah
Coba ke kutub bawa salju namun raga
kelu dan beku
Juga ke gurun bawa api tapi jiwa
hangus tak terperi
Hidup hanyalah mimpi berlari mengejar
tampa henti
Namun, kaki pincang yang kiri tak
kuasa tuk melompati
Menggapai angan yang tinggi mengejar
indahnya mimpi
Hingga tersungkur tengkurap ke bumi
Ya Tuhan.....
Kenapa hidup ku begini ?
Mungkin dosaku sulit diampuni sedikitnya
perintah ku patuhi
Banyaknya larangan terlampai nikmat-Mu
yang tidak disyukuri
Ujian-Mu yang terus kukeluhi betapa
hinanya diri
Jika ini nafas terakhirku
Ya Tuhan......ampunilah aku
0 komentar:
Post a Comment